Ketika pintu
dibuka, tampak seorang gadis yang cantik sedang berdiri di depan pintu.
Kepalanya dipenuhi dengan salju. "Masuklah, nona pasti kedinginan,
silahkan hangatkan badanmu dekat tungku," ujar Yosaku. "Nona mau
pergi kemana sebenarnya ?", Tanya Yosaku. "Aku bermaksud mengunjungi
temanku, tetapi karena salju turun dengan lebat, aku jadi tersesat."
"Bolehkah aku menginap disini malam ini ?". "Boleh saja Nona,
tapi aku ini orang miskin, tak punya kasur dan makanan." ,kata Yosaku.
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin diperbolehkan menginap". Kemudian
gadis itu merapikan kamarnya dan memasak makanan yang enak.
Ketika terbangun
keesokan harinya, gadis itu sudah menyiapkan nasi. Yosaku berpikir bahwa gadis
itu akan segera pergi, ia merasa kesepian. Salju masih turun dengan lebatnya.
"Tinggallah disini sampai salju reda." Setelah lima hari berlalu
salju mereda. Gadis itu berkata kepada Yosaku, "Jadikan aku sebagai istrimu,
dan biarkan aku tinggal terus di rumah ini." Yosaku merasa bahagia
menerima permintaan itu. "Mulai hari ini panggillah aku Otsuru", ujar
si gadis. Setelah menjadi Istri Yosaku, Otsuru mengerjakan pekerjaan rumah
dengan sungguh-sungguh. Suatu hari, Otsuru meminta suaminya, Yosaku,
membelikannya benang karena ia ingin menenun.
Otsuru mulai
menenun. Ia berpesan kepada suaminya agar jangan sekali-kali mengintip ke dalam
penyekat tempat Otsuru menenun. Setelah tiga hari berturut-turut menenun tanpa
makan dan minum, Otsuru keluar. Kain tenunannya sudah selesai. "Ini
tenunan ayanishiki. Kalau dibawa ke kota pasti akan terjual dengan harga mahal.
Yosaku sangat senang karena kain tenunannya dibeli orang dengan harga yang cukup
mahal. Sebelum pulang ia membeli bermacam-macam barang untuk dibawa pulang.
"Berkat kamu, aku mendapatkan uang sebanyak ini, terima kasih istriku.
Tetapi sebenarnya para saudagar di kota menginginkan kain seperti itu lebih
banyak lagi. "Baiklah akan aku buatkan", ujar Otsuru. Kain itu
selesai pada hari keempat setelah Otsuru menenun. Tetapi tampak Otsuru tidak
sehat, dan tubuhnya menjadi kurus. Otsuru meminta suaminya untuk tidak
memintanya menenun lagi.
Di kota, Sang
Saudagar minta dibuatkan kain satu lagi untuk Kimono tuan Putri. Jika tidak ada
maka Yosaku akan dipenggal lehernya. Hal itu diceritakan Yosaku pada istrinya.
"Baiklah akan ku buatkan lagi, tetapi hanya satu helai ya", kata
Otsuru.
Karena cemas
dengan kondisi istrinya yang makin lemah dan kurus setiap habis menenun, Yosaku
berkeinginan melihat ke dalam ruangan tenun. Tetapi ia sangat
terkejut ketika
yang dilihatnya di dalam ruang menenun, ternyata seekor bangau sedang mencabuti
bulunya untuk ditenun menjadi kain. Sehingga badan bangau itu hampir gundul
kehabisan bulu. Bangau itu akhirnya sadar dirinya sedang diperhatikan oleh
Yosaku, bangau itu pun berubah wujud kembali menjadi Otsuru. "Akhirnya kau
melihatnya juga", ujar Otsuru.
"Sebenarnya
aku adalah seekor bangau yang dahulu pernah Kau tolong", untuk membalas
budi aku berubah wujud menjadi manusia dan melakukan hal ini," ujar
Otsuru. "Berarti sudah saatnya aku berpisah denganmu", lanjut Otsuru.
"Maafkan aku, ku mohon jangan pergi," kata Yosaku. Otsuru akhirnya
berubah kembali menjadi seekor bangau. Kemudian ia segera
mengepakkan sayapnya terbang keluar dari rumah ke angkasa. Tinggallah Yosaku
sendiri yang menyesali perbuatannya.
0 komentar:
Posting Komentar